Jumat, 11 September 2015

Terpaksa Bertahan Lebih Lama Tanpa Air


Judulnya sih emang lebay. Tapi memang bener kok, kami harus bertahan lebih lama lagi tanpa punya air dari sumur sendiri. Masih ingat kan dengan cerita krisis air yang saya posting beberapa waktu lalu? Yang belum tau, boleh baca dulu Krisis Air dan Tips Menghadapinya (Hahahaha, penting banget!) 

Jadi, sudah lebih dari dua minggu saya mengandalkan air untuk kebutuhan sehari-hari (kecuali minum) dari modal minta ke kakak ipar yang rumahnya berdekatan dengan rumah saya. Dengan mengandalkan air yang terbatas ini, saya merasa ingin teriak! Saya tidak tahan lagi membiarkan kamar mandi dekil karena tidak punya air untuk membersihkan kamar mandi. Tidak tahan membiarkan lantai rumah kotor karena hanya 2-3 hari sekali dipel.  Tidak tahan karena harus ngungsi untuk mandi, karena ya kami harus berhemat dengan air yang minta ini.

Saya akhirnya paksa suami untuk mau ngebor sumur baru. Awalnya suami menolak karena menurutnya sebentar lagi musim hujan. What?? Kapan??? Please jangan minta saya bertahan lebih lama lagi. Udah nggak tahan banget deh!! Huhuhu...

Dan setelah drama sedikit, akhirnya suami setuju. Tukang ngebor datang Sabtu (5/9/2015) lalu dan menghabiskan waktu seharian untuk mencari sumber air. Setelah sumber air diperoleh, saat dicoba dengan mesin pompa yang kami miliki, airnya kurang nyedot bagus/banyak. Tapi karena sudah menjelang magrib, pekerjaan akhirnya dihentikan dan dijanjikan akan dilanjutkan pada keesokan harinya. Janji tinggal janji, para pekerja ini baru datang pada Senin pagi. Deuh...

Saat dicoba lagi dengan mesin pompa, air mengalir lumayan deras meski belum jernih. Kata pekerjanya sih sering aja dialirkan agar airnya lama kelamaan jadi jernih. Alhamdulillah. Saya sempat girang dan sudah berpikir akan melakukan apa saja setelah air kembali melimpah. Bukan untuk berboros-boros ria menggunakan air, tapi untuk bersihin kamar mandi, ngepel seluruh bagian rumah, bersihin kulkas, bersihin kompor, ngelap kaca rumah, dll. Sudah banyak agenda yang ingin saya lakukan begitu air ada.

Tapi...

Setelah pekerja bor sumur ini pulang dan honor pekerjaan dibayar, saat dicoba lagi dengan mesin pompa yang disambung dengan pipa untuk dialirkan ke keran-keran yang ada di rumah, ternyata airnya tidak mengalir seperti saat dicoba sebelumnya. Airnya mengalir sangat kecil. Itu artinya, pompa atau sumber air tidak kuat untuk disedot ke atas permukaan tanah. Hiks...

Tentu kami komplain masalah ini ke pekerja bor sumur. Si bos pekerja janji akan melihat kembali apa yang salah dengan sumur yang digalinya. Tapi baru akan dikerjakan setelah dia pulang kampung sekitar satu minggu. Oh my God!! Itu artinya saya terpaksa bertahan lebih lama lagi dengan air modal minta dari kakak ipar. Ya ampun. Itu artinya juga kakak ipar terpaksa harus membagi airnya untuk saya, meski air yang mengalir dari sumurnya sebenarnya sudah mulai mengecil dibanding sebelum kemarau. Maaf ya, Mbak... >__<

Krisis air yang menimpa saya memang tidak sebanding dengan krisis air yang terjadi di banyak tempat di Indonesia. Banyak warga harus mengantri mengambil air bersih yang jumlahnya terbatas, ada pula warga yang memohon doa dengan melaksanakan solat istisqo (minta hujan). Inilah mungkin peringatan Alloh kepada hambanya. 

Krisis air yang saya alami juga menjadi peringatan Alloh kepada saya dan keluarga. Saya menyadari kualitas ibadah saya akhir-akhir ini menurun. Astagfirulloh. Maafkan hamba, Ya Alloh. >__< Mulai hari ini saya akan memperbaiki kualitas ibadah saya. Harus!! Semoga Alloh memaafkan. Amin. Alloh memang maha pengampun.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar [39]: 53).

6 komentar:

  1. semoga krisis airnya segera berakhir
    semangattt

    BalasHapus
  2. Saya doakan semoga lekas terselesaikan ya mbak krisis airnya :-)
    Sabar dan berdoa. Sesungguhnya Allah bersama orang orang yang sabar..
    Salam kenal mbak, mampir ke blogku ya kalau ada waktu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin...Amin...terima kasih doanya...
      Alhamdulillah kemarin hujan mengguyur lumayan deras. Semoga pertanda baik. Hehehe... Terima kasih sudah mampir.

      Hapus
  3. Aku pnh ngalami ini.. di 2 daerah.. pertama tgs suami di daerah terpencil tp ada yg jual air bersih 1 tandon 50rb ajah..hihih
    Justru pas skrg pindah ke rmh yg agak di kota sumur kering. Sm jg ga kuat di sedot ke atas.dan di kota justru gada yg jual air tandon lg..hiks.. pdhl sy uda bikin 2 sumur dan keduanya kering..tetangga sebelah sy sumurnya justru byk air tp tuan rmhnya dinas di kota lain.. gmn ma minta. Solusinya akhirnya pasang PDAM yg juga sering mati.. tp di siasati dgn pny tandon besar..
    Kok jd aku yg curhat.hahaha.. tp aku tau bgt mba bgmn perasaanmu skrg *tsaelahhh *pukpukpuk
    Semoga segera musim hujan ya..

    BalasHapus
  4. duh, itu cobaan bener yak? nggak ada air itu sedihnya, dan kalo saya pasti uring-uringan.
    saya juga beli tandon nih sekarang. ternyata harganya mahal banget yak? ukuran 1.050 liter 1,2jt. gile. saya pikir bisa dapet di bawah 1jt (ada sih yang di bawah 1jt, tapi kecil). kalo PDAM nggak masuk ke wilayah rumah karena rumahku di belakang kompleks, kalo pun masang, curiga nggak bakal kebagian air. huhuhu...jadi ya ngebor lagi deh ini.

    BalasHapus