Rabu, 05 November 2014

Alhamdulillah, Audi Sudah Lepas Pospak

Warning!
Mohon tidak membaca tulisan ini saat sedang makan ya ^^

Saya tuh orangnya nggak mau nyusahin diri sendiri. Termasuk untuk urusan toilet training Audi, anak pertama saya. Jadi, dalam otak saya ini seperti sudah ditanamkan kalau melatih anak buang air di toilet itu pasti akan menyusahkan saya. Makanya keinginan untuk melatih anak saya itu baru terlaksana akhir-akhir ini, setelah saat memandikan Audi di sekolahnya, ternyata stok diaper dia habis. Oh no!! Masa Audi nggak pake popok? Trus kalo air seninya netes di mana-mana bagaimana? Kalau celananya basah bagaimana? Saya hanya bawa stok baju yang pas-pasan hari itu.

"Bunda (kami biasa menyebut para pendidik dan pramubakti di sekolah itu dengan panggilan ini), diaper Audi habis ya?" tanya saya.

"Iya, bun. Dari kemarin sore malah. Jadi, pinjem diapernya si A," jawabnya.

"Waduh, bagaimana ini? Audi belum saya toilet training-in," kata saya panik.

"Pinjem lagi aja, bun ke si A."

"Iya deh. Nanti saya ganti," kata saya lagi.

Lalu, orangtua yang juga menyekolahkan anaknya di PAUD Mekar Asih ini bilang, "Dilatih, bun."

Saya sambil nyengir, "Iya, hehehe."
Pospak yang biasa Audi pakai.


Sejak kejadian itu saya akhirnya berpikir, sampai kapan Audi harus pake pospak? Usianya sudah lebih dari 3 tahun. Audi sudah bisa laporan kalau dia baru saja pipis di popoknya. Berarti dia sudah bisa merasakan keinginan untuk pee. Tapi karena tidak saya ajarkan buang air itu harus di kamar mandi, jadi ya dia bilang pipis, sambil pada saat yang sama mengeluarkan air seninya di popok yang dia pakai. 

Saya pun bertekad untuk melepas pospak Audi pada Sabtu (1/11) yang lalu. Saya tak henti-hentinya bilang ke dia kalau terasa mau pipis bilang dan pergi ke kamar mandi. Dia pun mengangguk. Jadi, setelah mandi pagi, saya sengaja tidak memakaikan pospak. Saya pun mulai menjadwalkan diri agar setiap 2 jam sekali mengajak Audi ke kamar mandi untuk pipis. Dan hari itu saya lalui dengan baik. Audi hanya sekali mengompol di celana-nya, karena saya lupa menjadwalkan dia masuk ke kamar mandi. Untungnya Audi ngompol tidak terlalu banyak. Saya yang masih khawatir malam hari dia bakal ngompol memutuskan untuk memakaikan Audi pospak saat dia sudah tidur.

Hari Kedua
Nah, di hari kedua ini yang bikin saya ngakak dan kembali mengingatkan diri sendiri, "Well, this is the art of being mom." 

Pagi itu, saat Audi hendak mandi, saya lihat pospak yang dia gunakan selama tidur di malam hari. Oh, ternyata semalam, Audi pipis. Okey, berarti sebelum tidur, Audi harus masuk kamar mandi dulu untuk pipis. Selesai mandi Audi kembali tidak saya pakaikan pospak dan selalu saya ingatkan untuk pipis di kamar mandi. 

Nah, inilah yang bikin saya ngakak sekaligus iyuh...geli. Hehehe...
Siang harinya, Audi merasakan ingin pup. Saya sedikit panik, karena seperti kebiasaan Audi saat pake pospak, kalau ingin pup, dia akan mojok untuk berkonsentrasi (hehehe...)

Saya kemudian mengajak dia untuk masuk kamar mandi dan duduk di toilet. Tapi ternyata dia menolak. Kakinya tidak mau ditekuk. Audi justru menegangkan kakinya lurus sehingga menyulitkan saya untuk mendudukannya di toilet. Dan yang sangat tidak diinginkan pun akhirnya keluar dan jatuh ke lantai kamar mandi (ups, maaf ya jorok).

Saya bilang, "Tuh kan jatuh di lantai. Yuk duduk di toilet."
Audi tetap menolak. Dia semakin menegangkan kakinya dan kembali kotorannya jatuh di lantai kamar mandi. 

Nah, the art of being mom-nya adalah, mungut yang jatuh itu dan buang ke lubang toilet. Wkwkwkw...(sekali lagi maaf, jorok).

Saat di Sekolah
Hari Selasa (4/11), Audi saya bawa kembali ke sekolah. Saya sampaikan ke bunda pramubakti bahwa selama 3 hari (Sabtu, Minggu, Senin) saya lakukan toilet training untuk Audi. Tapi saya sampaikan, kalau untuk pup dia masih belum mau duduk di toilet. "Gimana ya, Bun?" tanya saya khawatir.

"Nggak apa-apa, Bun. Memang kalau masih toilet training, anak-anak belum berani bilang kalau mau pup. Nggak apa-apa. Asal pake celana dalam aja, biar kotorannya ditampung di celana dalam," katanya.

Oh, syukurlah bunda-nya mengerti. Saya sudah khawatir aja kalau bundanya bakal ngerasa geli atau gimana gitu. Tapi ternyata tidak. Mungkin bunda ini sudah kebal dengan geli-gelian macam ini, karena sudah biasa ngurus anak-anak di sekolah ini.

Saat di Mall
Pulang dari sekolah, saya ajak Audi ke mal untuk beli buku dan main-main di wahana mainan. Selesai beli buku dan main-main, saya ajak dia untuk makan malam di Hokben. Selesai memesan makanan, Audi teriak, "Ibu mau pipis." Oh ya, Audi kan sudah nggak pake popok. Mohon maklum saya lupa, karena ini pengalaman pertama saya ngajak Audi nge-mal tanpa pake popok.

Saya sudah khawatir aja selama menuju toilet mall, Audi nggak bisa nahan keinginannya untuk pee, dan akhirnya ngompol. Waduh, jangan sampe deh. Please!!

Alhamdulillah, Audi pinter!! Audi berhasil pee di toilet, tanpa ada basah di celananya. Yes, Audi memang sudah seharusnya say bye to diaper!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar