Rabu, 22 April 2015

Ya, Saya dan Audi Terkena Imbas Penutupan Jalan KAA

Hiks, sebel deh. Penutupan jalan hari ini, Rabu (22/4) membuat kami (saya dan Audi) harus berputar-putar mencari jalan menuju kantor di kawasan Sudirman, Senayan, Jakarta. Ya, sejak pukul 7 lebih, jalanan menuju Sudirman ditutup total untuk semua jenis kendaraan. Termasuk bus yang kami tumpangi.

 Audi tidur manis, sementara saya bingung, harus bagaimana nih jalanan ditutup semua. Huaaa >_<

Biasanya, bus akan keluar di tol Semanggi dari arah Slipi. Sayang, gerbang tol Semanggi sudah ditutup dengan posisi mobil polisi menutupi jalan keluar. Mau tidak mau, bus harus tetap melanjutkan perjalanan melalui tol, dan keluar di gerbang tol terdekat, yaitu di pancoran. Bus kemudian putar balik dan masuk ke jalan protokol Gatot Subroto. 

Perjalanan cukup lancar dari Pancoran ini, tapi kemudian merayap di kawasan Tendean. Fiuh. Memang setiap hari kawasan ini selalu padat, ditambah dengan imbas penutupan jalan, makin padat deh. 

Di perempatan kuningan, jalan menuju komdak sudah ditutup polisi. Kami tidak punya pilihan lain, selain berbelok ke kanan menuju kuningan. Dari sini, banyak penumpang bus yang kebanyakan berkantor di Sudirman, turun, dan selanjutnya mereka harus memikirkan bagaimana caranya agar sampai ke kantor. Soalnya jalur menuju Sudirman ditutup total. Mereka bisa masuk hanya dengan berjalan kaki.

Sopir bus tetap melanjutkan perjalanan ke arah pejompongan. Mereka akan langsung kembali ke Lippo Karawaci. Saya yang tidak berniat pulang lagi (sayang, sudah dekat ke arah kantor, soalnya >_<), akhirnya turun di dekat pangkalan ojek di kawasan pejompongan ini.

Saya bersama Audi langsung berjalan menuju pangkalan ojek dan meminta kepada sekumpulan tukang ojek di sana untuk mengantarkan kami ke kantor. Eh, tapi tidak ada yang menyambut order saya ini. Mereka tampak tidak peduli, karena mungkin malas mengarungi jalanan Jakarta dengan kondisi macet dan ditutup di mana-mana.

Beruntung, ada satu tukang ojek yang tampak masih cukup muda, berdiri menghampiri saya dan bertanya, mau di antar ke mana. Sesuai saran dari teman yang sudah sampai lebih dulu di kantor, saya bilang untuk antarkan saya ke Senayan City yang bisa ditempuh melalui Patal Senayan dan Mustopo. Kawasan itu tidak termasuk jalan yang ditutup polisi.

Awalnya si tukang ojek ini sempat ragu. Tapi saya yakinkan dia kalau jalan-jalan itu tidak ditutup (walaupun saya sendiri juga tidak yakin >_<). 

 Kami pun akhirnya bisa naik ojek menuju kantor. 

Alhamdulillah, Audi cukup menikmati perjalanan dengan ojek, meski awalnya ia heran tidak seperti biasanya menuju sekolah ditempuh dengan cara seperti ini.

Ternyata, Jalan Asia Afrika yang awalnya ditutup sudah mulai dibuka. Saya jadi bisa masuk lewat Jln. Pintu Satu dan masuk melewati kantor Dikti di sebelah mall f(x). Alhamdulillah nggak jadi jalan kaki dari Senayan City menuju kantor. Kebayang aja bakal lap keringet sampe kantor jalan kaki sejauh itu. Fiuh. Alhamdulillah banget deh, Ya Alloh. Memang Alloh itu maha baik, beneran deh. Hehehe...

Karena si tukang ojek sudah mau mengantarkan saya, sementara tukang ojek lainnya ogah-ogahan, saya kasih tambahan uang. Semoga berkah sudah menolong saya dan Audi sampai ke kantor ya, Mas Tukang Ojek ^^

*Sore ini bakal ada penutupan jalan lagi, jadi saya putuskan jam 3 harus cus keluar kantor menuju rumah.   

4 komentar:

  1. alhamdulillah, untung mang ojeknya baik ya *gagal fokus*

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha...mang ojek yang baik juga jadi fokus cerita ini sih, mak.

      Hapus
  2. heu.. karyawan teladan.. gw mah langsung pulang deh... he he he..

    BalasHapus