Tadi malam saat bermain-main dengan dua anak saya, audi dan khalif,
bibir saya terbentur kepala khalif dengan kerasnya. Saking kerasnya,
saya sampai tidak bisa mengeluarkan suara apapun untuk melepas sakit
akibat benturan tersebut. Saya hanya mampu memejamkan mata, menahan
sakit dan menutupi bibir saya dengan tangan. Audi yang melihat saya
meringis langsung bertanya, "Ibu, kenapa?" Saya hanya bisa terdiam karena masih menahan rasa sakit.
Saya lihat ke cermin, ternyata bibir bagian dalam saya sobek dan berdarah. Oohh, sakitnya!! Lalu dengan nada merajuk saya pun bilang, “Bibir ibu berdarah, hiks!”
Audi kemudian mengulurkan dua tangannya dan menawarkan badannya untuk memeluk saya. “Sini…sini,” kata Audi. Saya pun menyambut dengan memeluknya erat. Audi kemudian mengusap-usap punggung saya prihatin terhadap apa yang menimpa saya. “Nggak apa-apa ya,” kata Audi dengan nada mencoba menenangkan saya.
Audi lalu mengajak saya ke tempat tidur, meminta saya untuk tidur, kemudian menyelimuti saya dengan selimut. Kemudian ia berbaring tepat di sebelah saya, menemani saya melewati rasa sakit. Hahaha…
Melihat ini dilakukan oleh balita 3 tahun 4 bulan, saya ingin tertawa sekaligus haru. Rupaya ia mencontoh saya melakukan apa yang biasa saya lakukan saat Audi sedang sakit atau sedih. Oh Audi…
Mengingatnya pagi ini membuat saya mesem-mesem sendiri. Hihihihi…
Saya lihat ke cermin, ternyata bibir bagian dalam saya sobek dan berdarah. Oohh, sakitnya!! Lalu dengan nada merajuk saya pun bilang, “Bibir ibu berdarah, hiks!”
Audi kemudian mengulurkan dua tangannya dan menawarkan badannya untuk memeluk saya. “Sini…sini,” kata Audi. Saya pun menyambut dengan memeluknya erat. Audi kemudian mengusap-usap punggung saya prihatin terhadap apa yang menimpa saya. “Nggak apa-apa ya,” kata Audi dengan nada mencoba menenangkan saya.
Audi lalu mengajak saya ke tempat tidur, meminta saya untuk tidur, kemudian menyelimuti saya dengan selimut. Kemudian ia berbaring tepat di sebelah saya, menemani saya melewati rasa sakit. Hahaha…
Melihat ini dilakukan oleh balita 3 tahun 4 bulan, saya ingin tertawa sekaligus haru. Rupaya ia mencontoh saya melakukan apa yang biasa saya lakukan saat Audi sedang sakit atau sedih. Oh Audi…
Mengingatnya pagi ini membuat saya mesem-mesem sendiri. Hihihihi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar