Anak-anak menikmati alpukat-bejek-madu
Alhamdulillah, bisa kembali ngeblog. Di postingan kali ini, saya ingin sekadar berbagi cerita. Cerita tentang kami sekeluarga yang suka sekali makan buah. Untuk saya dan suami, kami termasuk suka segala buah. Dari mulai buah lokal hingga impor. Tapi semenjak buah impor harganya selangit, kami sudah jarang sekali membeli yang impor ini.
Sementara anak-anak, mereka hanya suka beberapa jenis buah, seperti pisang ambon, pepaya, jeruk medan, tomat, mangga harum manis, melon, semangka, dan jambu batu (yang biasa saya buat sebagai jus). Mungkin karena kami hanya mengenalkan buah-buah itu saja pada mereka, karena buah-buah itu paling mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional. Lagi pula harganya murah meriah *emak-emak banget.
Audi, anak saya yang pertama, paling doyan dengan mangga harum manis. Saat musimnya tiba dia bisa menghabiskan satu buah mangga dalam satu kali penyajian. Di halaman rumah kami kebetulan menanam pohon mangga. Saya tidak tahu jenis mangga apa. Jika kulitnya sudah berubah warna kuning, rasa dagingnya manis. Audi juga suka mangga jenis ini. Tapi tidak sedoyan mangga harum manis (yang sayangnya musiman).
Audi menikmati mangga potong. Yumm ^^
Sementara Khalif, anak saya yang kedua, doyan hampir seluruh buah yang saya sebutkan di atas. Senang rasanya melihat Khalif lahap memakan jeruk, mangga, dan pisang dengan gigitan besar. Bahkan saking rakusnya, Khalif sampai mengotori bajunya dengan noda kuning dari jeruk atau mangga. Saking rakusnya, Khalif bahkan memakan kulit pisang, saat kupasannya mencapai akhir. Hahaha. *tepok jidat
Nah, untuk jambu, biasanya saya sajikan dalam kondisi sudah jadi jus. Anak jadi tinggal seruput-seger, ssrrppp...aahhh. Tapi, sejak kenal dengan Guava Crystal by Sunpride, saya biasa menyajikannya dengan memotong-motong seukuran snack finger. Itu karena dagingnya cukup lunak dimakan oleh anak saya. Dagingnya juga montok banget, alias lebih banyak daging ketimbang biji, jadi nggak rugi banget beli Guava Crystal ini. Rasanya yang manis juga membuat mereka suka menikmati buah ini tanpa perlu dijus.
Baca-baca hasil googling sana sini, ternyata banyak sekali manfaat yang terkandung dalam Guava Crystal. Misalnya saja untuk mengobati diare, batuk, bahkan tekanan darah. Lengkapnya boleh dibaca dari situs Supride-nya langsung di sini.
Anak-anak menikmati Guava Crystal dari Sunpride. Enyak!!
Mengetahui manfaat buah ini dapat mengobati batuk, saya langsung berikan pada Khalif yang saat ini memang sedang terkena batuk berat. Semoga dengan makan buah teratur, Khalif bisa sembuh dari batuknya. Apalagi buah ini juga mengandung vitamin C yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Semoga. Amin.
mengobati
penyakit diare, batuk, bahkan hingga darah tinggi lho. - See more at:
http://www.sunpride.co.id/produk2/ini-dia-manfaat-kesehatan-buah-guava-crystal/#sthash.rVdQkULa.dpuf
mengobati
penyakit diare, batuk, bahkan hingga darah tinggi lho. - See more at:
http://www.sunpride.co.id/produk2/ini-dia-manfaat-kesehatan-buah-guava-crystal/#sthash.rVdQkULa.dpuf
Nah, tentu kebiasaan baik memakan buah-buahan (terutama buah lokal) akan terus kami lakukan. Banyak alasannya, di antaranya:
- Manfaatnya. Banyak kandungan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
- Mudah ditemukan di tempat-tempat yang mudah dijangkau, seperti pasar tradisional. Buah lokal juga sudah banyak dijual di supermarket. Sama-sama mudah dijangkau.
- Harganya lebih murah, dan jika beli di pasar tradisional, tentu harganya masih bisa ditawar. Beruntung saya punya suami yang jago nawar. 2 sisir pisang ambon montok bisa kami beli dengan harga Rp 25.000 bahkan bisa lebih murah lagi (biasanya 1 sisir dijual Rp 15.000-Rp 20.000).
- Nggak perlu khawatir virus/bakteri bawaan buah impor. Pernahkan ada berita soal buah impor berwarna hijau yang membawa bakteri yang bisa menyebabkan penyakit? Atut ah.
- Rasanya lebih manis, karena buah dipetik dari pohonnya tidak terlalu lama menjelang masak.
NB. Tulisan ini disertakan dalam Sunpride: Fruit for Love Blogging Competition.
Jambunya menggiurkaaaaaan :))))
BalasHapusmanis, manis, yuummm... ^^
HapusMau jambunya mak. Bijinya dikit ya. Di kampung bijinya banyak. Jd makannya butuh usaha.
BalasHapusSuskes ya mak
di supermarket banyak, mak. hehehehe...
Hapusiya, bijinya sedikit, jadi suka ^^
makasih, mak
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus