Senin, 09 Februari 2015

Pengalaman Daftar Haji di Kantor Kemenag Kabupaten Tangerang

Papan petunjuk ibadah haji yang dipasang di salah satu sudut kantor perwakilan Kemenag.

Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu, saya bersama suami sengaja menyisihkan waktu seharian untuk mengurus pendaftaran haji. Karena kami tinggal dan ber-KTP Kabupaten Tangerang, maka kamipun harus melakukan pendaftaran di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang yang terletak di Kecamatan Tigaraksa. 

Ternyata lokasi kantor Kemenag cukup jauh dari lokasi tempat tinggal kami di daerah Lippo Karawaci. Beruntung kami diantar oleh seorang teman suami yang sudah biasa mengurus pendaftaran haji ini dengan mobil, sehingga perjalanan dapat kami tempuh langsung melalui jalan tol Tangerang-Merak dan keluar di gerbang tol Tigaraksa. Perjalanan tol ini kami tempuh sekitar 30-45 menit.

Tulisan ini sebenarnya saya tujukan bagi diri saya sendiri, sekadar sebagai pengingat bagi saya tentang  bagaimana urut-urutan cara mendaftarkan haji. Maklum, saya ini orangnya gampang lupa. Selebihnya semoga tulisan ini bisa bermanfaat atau memberikan informasi bagi yang berniat mendaftarkan dirinya haji. Semoga kita sebagai umat muslim diberikan kesempatan beribadah langsung ke Mekkah-Madinah. Amin.

Buka Rekening Tabungan Haji

Tahap pertama adalah membuka tabungan haji di salah satu bank syariah. Kebetulan saya menabung di Bank Syariah Mandiri. Tidak ada alasan khusus. Itu karena, teman suami yang mengantarkan kami, terbiasa membawa calon pendaftar haji ke bank tersebut, dan ia sudah kenal dengan para pegawai BSM (maksudnya juga agar dapat prioritas utama, karena "telah kenal" ini).

Untuk mendapat porsi haji, nasabah harus memiliki saldo tabungan sebesar Rp 25 juta. Sementara untuk membuka buku tabungan haji, nasabah harus menyetor Rp 100 ribu, sehingga total seluruhnya minimal Rp 25.100.000. Persyaratan membuka rekening haji ini cukup KTP dan NPWP. Nasabah diminta mengisi formulir permohonan pembukaan rekening dan menandatangani beberapa pernyataan soal ini. 

Proses membuka buku tabungan haji ini cepat kok. Untuk kami berdua, tidak menghabiskan waktu lebih dari 30 menit. Setelah mendapat buku tabungan, tujuan kami selanjutnya adalah langsung ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang di Kecamatan Tigaraksa.

Datangi Kantor Perwakilan Kementerian Agama di Kota/Kabupaten Setempat

Ruangan tempat pendaftaran haji. Bagian Seksi Penyuluhan Haji dan Umrah.

Di sini, ada tiga tahapan penting yang harus kita lalui:   

Pemeriksaan kelengkapan berkas pendaftaran

Syarat pendaftaran haji.

Berkas pendaftaran harus terdiri atas: 
  • formulir pendaftaran yang sudah diisi lengkap (formulir ini saya peroleh dari teman suami yang mengantarkan kami ke lokasi ini. saya isi sebelumnya. jika belum punya, pendaftar bisa mendapatkan formulir itu di bagian pemeriksanaan awal ini);
  • foto kopi KTP yang diperbesar 2 kali (lebih baik dikopi sebesar kertas A4);
  • surat keterangan sehat dari puskesmas;
  • foto kopi akta kelahiran/ijazah;
  • foto kopi surat nikah;
  • dan foto kopi kartu keluarga. 
                                            Loket bagian pemeriksaan kelengkapan berkas pendaftaran haji.



Sesi pemotretan
Setelah seluruh berkas lengkap, kami diminta untuk melakukan sesi pemotretan. Di sini kami diminta untuk membayar Rp 90 ribu (ada kwitansinya), dan kita akan diberikan 50 lembar foto dan CD yang berisi soft copy foto kita.

Tanda tangan berkas pendaftaran

Suasana bagian pendaftaran. Tanda tangan dan cap jari dilakukan di sini.

Sesi pemotretan selesai, kami diminta kembali lagi ke bagian pendaftaran untuk menyerahkan seluruh berkas pendaftaran yang data-datanya akan diinput secara online oleh petugas di sana. Sayang ketika kami mendaftar, jaringan di pusat (kantor Kementerian Agama Jakarta) sedang lambat, sehingga menghambat proses penginputan data. Alhasil, proses yang seharusnya hanya memakan waktu kurang dari 30 menit, harus berlangsung sekitar 1,5 jam. 

Dari hasil input data ini, kami diberikan 3 lembar kertas yang berisi data dan foto diri dan harus ditandatangani serta diberi cap jari. Ketiga lembar ini kemudian dibawa lagi sebagai file pribadi dan sebagai berkas pendaftaran di bank penyetor. 

Alhamdulillah. Surat pendaftaran haji sudah selesai.

Kembali ke Bank
Selesai dari tempat ini, kami kembali lagi ke bank untuk melakukan pendebetan uang pendaftaran. Proses ini juga dilakukan untuk mendapatkan porsi haji. Di bank, kami kembali harus menandatangani beberapa lembar kertas yang isinya menyatakan bahwa kami telah mendaftar sebagai peserta haji. 

Usai dari tempat ini, pendaftar kemudian harus kembali lagi ke kantor perwakilan Kementerian Agama tempat mendaftar haji. Nah untuk urusan ini, saya serahkan pada teman suami (karena pada tahap ini, tidak diperlukan lagi tanda tangan atau cap jari pendaftar, hanya mengambil berkas lanjutan).

Nah, untuk yang mau daftar haji, saya berbagi tips berikut:
  1. Siapkan seluruh kelengkapan berkas pendaftaran dari rumah. Foto kopi berlebih dari jumlah yang dipersyaratkan tidak ada salahnya.
  2. Sebelum berangkat, periksa kembali apakah seluruh berkas sudah lengkap. Simpan seluruh berkas beserta foto kopinya pada map/amplop tersendiri.
  3. Datangi bank pagi-pagi. Pengalaman saya, sebelum bank buka, saya sudah nangkring di depannya. Jadi begitu bank buka, saya langsung ambil antrean pertama CS. 
  4. Untuk keamanan, lebih baik jangan bawa uang cash. Lakukan pendebetan langsung dari tabungan lain untuk membuka tabungan haji di bank. Pengalaman saya, membuka rekening haji dengan mendebet langsung dari tabungan BSM saya. Ini tidak dipungut biaya sama sekali.
  5. Periksa kembali data diri pada buku tabungan, khususnya nama. Saya baru mengecek nama pada buku tabungan setelah sampai di kantor perwakilan kemenag, dan ternyata nama saya salah tulis. Untungnya, ini tidak menghambat proses pendaftaran haji saja.
  6. Semakin pagi sampai di kantor perwakilan Kemenag, semakin baik. Agar seluruh proses pendaftaran tidak lama. Beruntung saat saya daftar, antrean tidak banyak. Hanya saja gangguan pada jaringan yang membuat proses pendaftaran saya berjalan sangat lambat. Oh ya, para petugas di sini ramah-ramah lho. Senangnya mendapat pelayanan dari petugas yang ramah.
  7. Kembali lagi ke bank sebelum pukul 15.00 atau jika sudah terlambat, lebih baik kembali lagi besok pagi, karena proses pendaftaran di Kemenag ditutup pukul 16.00, sementara kita tidak tahu apakah antrean CS sedang penuh atau tidak. Proses pendaftaran di sini juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena lagi-lagi hambatan pada jaringan dari Kemenag pusat. Makanya bank menyarankan jika lebih dari pukul 15.00, lebih baik kembali lagi besok pagi. 
  8. Simpan berkas pendaftaran dengan baik sebagai bukti jika kelak kita dijadwalkan untuk berangkat haji. Teman suami bahkan menyarankan untuk dilaminating, sehingga apabila terkena cairan, surat pendaftaran tetap aman. 
  9. Dan tips terakhir yang tidak kalah penting, bahkan mungkin ini bagian terpenting agar kita bisa berangkat haji adalah menabung. Hehehehe. Uang Rp 25 juta yang kita tabung pertama kali dan kemudian didebit ke rekening Kemenag bukanlah biaya full untuk haji. Uang itu adalah batas uang yang harus disetor untuk mendaftar haji. Menurut pihak bank, tahun lalu biaya haji sekitar Rp 38 juta. Biaya ini tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti kurs dolar. Nah, kalau tahun lalu biaya haji sekitar Rp 38 juta, maka 13 tahun mendatang (perkiraan saya berangkat haji) kira-kira sudah membengkak berapa juta ya? Maka, menabung juga jadi hal yang penting. Ayo, mulai menabung ^^
Fiuh, panjang juga. Semoga tulisan ini memberi informasi bagi yang membutuhkan. Semoga niat baik ibadah haji diijabah oleh Alloh. Oh ya, jangan lupa, selain berusaha dengan mendaftar haji, berdoa memohon kepada Alloh agar kita berikan qodar naik haji juga penting. Berikut ini doanya.

Allahumma ballighna makkata wal madinata wal `arafata warzuknal hajjal mabrur, wardha anna wagfirlana warhamna anta maulana fansyurna `alal kaumil kaafirin”
 
Ya Allah, hantarkanlah kami ke Makkah, Madinah dan Arofah. Dan berilah kepada kami haji yang mambrur serta berilah kami ridho, ampunan dan kasih sayang-Mu. Engkau adalah kekasih kami (mengalahkan) kaum yang kufur.      

21 komentar:

  1. Alhamdulillah, Mbak. Dapet tahun berapa berangkatnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. perkiraan 13 tahun lagi, is. kebayang aja ninggalin audi pas lagi abg-abg-nya, wkwkwkw...

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. alhamdulilah, saya daftar tahun kemaren brangkat tahun 2030 mak....lma banget tempat saya yak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ikut daftar di mana, mak? kabupaten tangerang termasuk yang lama juga. masih memprioritaskan yang sudah lanjut usia. Semoga kita selalu dilancarkan ya, mak. amin.

      Hapus
  4. Semoga barokah dan lancar mbak :) tulisannya menginspirasi saya yg belum daftar haji :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin. semoga saat tiba waktunya daftar haji juga dilancarkan ya, mak. amin. terima kasih sudah mampir, mak. have a nice day ^^

      Hapus
  5. Semoga lancar seluruh urusannya, mak :)Jadi pengen cepat-cepat daftar nih. Doakan ya mak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin. terima kasih doanya, mak. semoga alloh juga melancarkan segala urusan emak. amin. terima kasih sudah mampir, mak. salam kenal ^^

      Hapus
  6. Informasinya cukup detail mak, trims ya sharingnya.
    Semoga semua urusan dimudahkan olej Allah SWT, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah jika informasi bermanfaat, mak. amin, terima kasih doanya. semoga kita semua termasuk hamba alloh yang selalu dimudahkan segala urusannya, amin. salam kenal, mak. terima kasih sudah mampir ^^

      Hapus
  7. smoga lancar sampai jd berangkat ya mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin, terima kasih doanya, mak. semoga diberikan kelancaran juga, mak, untuk semua urusannya. amin. salam kenal. terima kasih sudah mampir.

      Hapus
  8. Inpormasinya sangat..berguna...terimakasih..semoga semua berjalan lancar.....

    BalasHapus
  9. Inpormasinya sangat..berguna...terimakasih..semoga semua berjalan lancar.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin...amin...semoga dilancarkan menuju baitulloh. terima kasih sudah mampir ^^

      Hapus
  10. Mbak mau tanya, itu kan persyaratan yang fotokopi harus diperlihatkan gak aslinya ya? Misalnya asli akte lahir

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak perlu, mbak. cukup fotokopi saja. Sebagai tambahan, KTP difotokopi sebesar A4 ya, mbak.

      Hapus
  11. Kmren saya daftarin kedua orang tua menunggu sampai 2040. Khusus jawa timur; pamekasan

    BalasHapus
    Balasan
    1. huaaa??? masya alloh. semoga upaya pemerintah menambah kuota haji dari negara2 yang berlebih kuota berhasil, jadi harapannya bisa lebih cepat naik haji. amin.

      Hapus
  12. Terima kasih atas sharenya mbak, insyaAllah saya mau daftar thn ini semoga niat kita sudah diterima dan dimudahkanNya untuk pelaksanaanya nanti. Iya menanti 16 thn tidaklah lama jika dibandingkan menanti di hari hisab kelak. semoga kita dapat sabar...aaamiin

    BalasHapus