Rabu, 30 Desember 2015
Catatan Kehamilan 28 Minggu
Sebenarnya sih penginnya nulis catatan kehamilan per trisemester. Tapi, karena sudah terlewat cukup jauh dan saya pun hampir lupa apa saja yang terjadi pada kehamilan di minggu-minggu yang lalu, jadi saya lewatkan saja dan langsung ke catatan di 28 minggu. Well, yang pasti di minggu-minggu awal kehamilan, rasa mual, muntah, nggak enak perut, nggak enak makan tetap timbul seperti pada kehamilan pertama dan kedua.
Nah, di minggu ke-28 ini ada catatan yang bikin saya gundah gulana. Halah.
Jadi, biasanya saya kontrol di RSU Siloam Tangerang. Tapi saat minggu ke-28 ini saya sedang berada di Bandung dan besoknya harus berangkat ke Palembang. Jadi, saya pergi ke rumah sakit untuk meminta surat keterangan sehat sebagai antisipasi jika ditanya oleh pihak maskapai.
Bagi Saya, 2015 Itu...
Beberapa hari lagi 2015 akan berakhir. 2016 menyambut di depan mata. Bagi saya 2015 itu adalah tahunnya cobaan sekaligus pengingat akan nikmat yang Alloh berikan di tengah cobaan. Semoga, cobaan ini melunturkan dosa-dosa saya sebagai hamba Alloh. Semoga.
Awal-awal 2015 adalah waktu yang membahagiakan. Hingga kemudian di akhir Maret 2015, suami divonis TB Paru yang membuatnya harus setiap hari minum obat anti TB (OAT). Obat yang diminum suami berefek buruk untuk lambungnya sehingga harus bolak-balik dirawat di rumah sakit. 4 kali masuk UGD, 3 kali dirawat, 1 kali endoskopi, beberapa kali terapi alternatif, dan bolak-balik kontrol dokter spesialis.
Jumat, 25 Desember 2015
Enam Perilaku Petugas Hotel yang Menyebalkan
![]() |
Muka si resepsionis asem banget kayak gini. |
Sebagai orang yang sering menginap di hotel (sombong, wkwkwkw), adakalanya saya menemukan perilaku petugas hotel yang semestinya tidak ia lakukan kepada tamunya. Biasanya perilaku ini terjadi di hotel-hotel tidak terkenal, yang masih mempekerjakan petugas non-muda. Hotel-hotel ini seperti tidak memiliki standar pelayanan kepada pelanggannya, sehingga petugas hotel bisa bertindak seenaknya kepada tamu yang menginap di hotel itu. Padahal tarif menginap per malamnya tergolong mahal lho.
Seperti saat saya menginap di salah satu hotel di kota yang terkenal dengan makanan khas Pempek-nya. Jika dilihat dari penampilan luarnya, hotel ini termasuk hotel tua. Per malam, hotel ini mematok tarif Rp 500.000 (corporate). Angka yang lumayan, menurut saya, mengingat dari penampilannya di luar, hotel ini sungguh tidak meyakinkan.
Jumat, 18 Desember 2015
Ketika Judgement "Ga Bisa Atur Jarak Kelahiran Anak" Itu Datang
Pernah di-judge nggak bisa atur jarak kelahiran anak? Saya sendiri sih belum pernah secara langsung di-judge begitu. Tapi secara tidak langsung, pernah. Dan rasanya sedih banget...Huhuhu...
Fyi, saya ibu dengan dua anak yang jaraknya hanya 22 bulan dan sekarang lagi hamil pula. Perkiraan saat anak ketiga lahir, beda usia sama anak kedua hanya 32 bulan, dan dengan anak pertama 4 tahun 6 bulan. Dua anak saya masih tergolong balita, lalu mereka sudah punya adik (lagi). Hmmm....
Langganan:
Postingan (Atom)