Jumat, 18 Desember 2015

Ketika Judgement "Ga Bisa Atur Jarak Kelahiran Anak" Itu Datang

 
Pernah di-judge nggak bisa atur jarak kelahiran anak? Saya sendiri sih belum pernah secara langsung di-judge begitu. Tapi secara tidak langsung, pernah. Dan rasanya sedih banget...Huhuhu...

Fyi, saya ibu dengan dua anak yang jaraknya hanya 22 bulan dan sekarang lagi hamil pula. Perkiraan saat anak ketiga lahir, beda usia sama anak kedua hanya 32 bulan, dan dengan anak pertama 4 tahun 6 bulan. Dua anak saya masih tergolong balita, lalu mereka sudah punya adik (lagi). Hmmm.... 

Saya percaya bahwa ketika seorang wanita menikah kemudian hamil, itu merupakan anugerah dan rezeki dari Alloh. Saya berarti diberi kepercayaan oleh Alloh untuk memiliki anak (dan dengan jarak yang berdekatan). Karena ada wanita yang sudah bertahun-tahun menikah, belum juga dikaruniai bayi. Padahal katanya, kelahiran seorang anak dalam sebuah keluarga adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Bagi yang belum mendapat momongan, saya doakan semoga segera diberikan  ya. Dan jalan lelah untuk berikhtiar dan berdoa. Tetap semangat ya ^^

Lalu, ketika ada seorang teman yang mampu menjaga jarak antara anak pertama dan kedua, saya pikir tidak sepantasnya ia men-judge teman yang, misalnya, setiap tahun hamil, yang intinya "nggak bisa atur jarak kelahiran anak". Mungkin sebenarnya dia sudah berusaha untuk menunda kehamilan, tetapi yang namanya sudah qodar, takdir Alloh, ya mana bisa ditolak? (Pembelaan, qiqiqiqi...)

Saya sendiri memang tidak menggunakan KB untuk menunda kehamilan berikutnya. Saya berikhtiar menunda kehamilan dengan cara lain, seperti memberi asi eksklusif kepada anak, menggunakan kalender kesuburan, dan berkomunikasi dengan suami. 

Kita tidak bisa memungkiri banyak kasus penggunaan KB yang berakhir tidak sesuai dengan harapan. Badan melar, wajah jerawatan, haid menjadi tidak teratur, dan masalah lainnya. Ada juga yang sudah ber-KB, namun qodar Alloh ternyata mengatakan lain. Si wanita ber-KB ini tetap hamil. 

Saat memeriksakan kehamilan kedua pada 2013 silam, saya pernah berbincang dengan seorang wanita muda yang ternyata diqodar hamil lagi, padahal ia KB. Jarak antara kelahiran anak pertama dan kehamilan anak kedua cukup dekat dan ternyata kehamilan pertama dilalui dengan ceasar. Intinya, kalau sudah diqodar Alloh hamil, mau pakai cara apapun untuk menunda kehamilan, ya tetap aja bakal hamil.

Saya pikir, bukankah elok ketika kita bisa saling menghormati orang dengan tidak asal men-jugde atau mengatakan hal-hal  yang bisa menyinggung perasaan orang tersebut? Tidak asal men-jugde ketika punya banyak anak, dan tidak men-judge ketika belum dikaruniai anak. 

Saat seorang wanita diberikan qodar, misalnya, selalu hamil setiap tahun, mungkin itulah rencana yang ingin dia lakukan. Agar saat tua nanti, ia tidak perlu kerepotan mengurus anak kecil, karena anak-anaknya sudah besar semua. Atau alasan lainnya, misalnya, agar ia dan anak-anaknya tidak terlampau jauh jarak usianya agar sang ibu selalu dapat memposisikan diri sebagai teman bagi anak-anaknya. 

Saya yakin, seorang ibu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk setiap anaknya. Kalau ada yang bilang, jika anak jaraknya terlalu dekat, nanti akan ada salah satu atau salah dua anak yang proses tumbuh kembangnya terabaikan, apa iya? Banyak kok best practice seorang ibu dengan banyak anak dan jarak yang berdekatan mampu menjadikan seluruh anaknya jadi anak yang soleh/solehah. 

Belakangan sejumlah blogger membagikan cerita tentang seorang ibu dengan enam orang anak yang sukses melaksanakan homeschooling untuk anak-anaknya. Ada juga blogger/penulis muda dengan empat anak yang begitu produktif dan rajin mengajak anak-anaknya mencintai Al Quran. Subhanalloh. Seandainya saya bisa seperti dia.

Toh, nggak ada manfaatnya juga men-judge orang.

Apalagi ketika orang yang di-judge ini tidak pernah merepotkan si pen-judge (halah). 

Ayolah...

Yuk, hargai kehidupan orang lain dengan tidak asal men-judge. Lebih baik saling bersimpati dan berempati terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan orang lain, sehingga kita senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Alloh berikan kepada kita.

26 komentar:

  1. Kalau sebelum terjadi kehamilan menasehati nggak apa2..kalau sudah kejadian apa gunanya disinggung2, berlaku juga untuk masalah ASI, dan sejenisnya....salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mak. kalau sudah terjadi, mau begimana lagih yak? deuh...makasih dah mampir ya, mak...

      Hapus
  2. Apalagi kalo yg ngejudge, yang belum menikah. Kayanya sotoy banget ya mbak ngomentarin kehidupan orang.
    Aku pun Hamil lagi, tak terduga, jaraknya 21bulan. Ya Hamil kan rejeki ya, ga bisa ditolak. Hihihi.

    Mak, sharing ngurusin anak2 yang jaraknya deketan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh, langsung ditoyor deh kalo dia belum nikah. sok-sok-an ngejudge orang, sementara dia belum ngerasain.

      iya, mak, hamil itu rezeki, alhamdulillah dikasih kepercayaan sama alloh, meski jaraknya berdekatan. hehehe...

      rempong sih, mak. tapi kalau diniatin pahala, insya alloh ikhlas dan membahagiakan (sok dewasa, tssaahh)

      Hapus
  3. Anak adalah rejeki dari Allah, semangat Mba Ratih...semoga Mba Ratih dan babynya sehat selalu...aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin...amin...makasih doanya, mak. semoga mak ira dan keluarga juga sehat selalu. amin. makasih udah mampir ya, mak ^^

      Hapus
  4. Anakku juga 3 di bawah usia 10 thn semua. Dulu pernah ada yg bilang "ih amit-amit hamil lagi" pas saya hamil. Sekarang dia susah banget pengen punya anak lagi, padahal udah gak diKB. Anaknya masih satu aja. Hukum Allah kayaknya berlaku, karena anak adalah rahasia Allah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. naudzubillah, ya mak, dikabul doa jeleknya sama alloh. semoga kita selalu menjadi orang yang ikhlas menerima qodar dari alloh. amin.

      ya ampun, mak, makasih dah mampir ke blogku ini ^^

      Hapus
  5. Iya, suka sebel juga sih denger orang-orang ngomong macem-macem soal jarak anak. Mereka yang suka nyinyir itu kan nggak tau permasalahannya. Jadi seharusnya jang asal jeplak. Hahaha kebawa emosi. Saya sih baru 1, tapi ikut merasakanlah gimana rasanya dijudge kayak gitu. Coz saya juga KB alami seperti mbak Ratih (padahal SC, hehehe)

    Semangat, Maaakk...

    Kunjungi blog sederhanaku yaa,, lagi butuh bimbingan (jiah)
    http://kataella.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, rasanya kok tega sekali ngatain orang begitu. padahal sebenernya kita sendiri sudah berusaha untuk menjaga jarak kelahiran, meski caranya dengan KB alami. ya kalau namanya qodar kan ga bisa ditolak.

      makasih dah mampir ya, mak. aku kunjungi balik ^^

      Hapus
  6. usia saya dan adik-adik lumayan rapat,hanya terpaut dua tahun..
    dan sewaktu kami masih kecil, sering banget kami mendengar cibiran dari orang-orang tentang umur kami yang "rapat" itu :(
    mama selalu jadi cibiran, hiks :( (jadi curhat)
    memang apa salahnya punya anak dengan jarak yang berdekatan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, apa salahnya ya? perasaan nggak ngerepotin orang yang ngecibir itu...

      Hapus
  7. saya pelaku mak, dengan jarak 22 bulan - samaan kitanya,, iya semua itu rejeki ,, yang kasih rejeki anak untuk diamanahkan ke seorang ibu kan ALLAH, nah kalo ada yg ngegunjingin macam itu,, berarti tidak menerima bahwa takdir itu dari ALLAH, hayo hati2 lohh nanti ALLAH murka :)

    semoga ini juga bisa membuka hati-pikiran kita dari berbagai sudut pandang :*

    BalasHapus
  8. Aah...biarin aja orang bilang apa, mba. Anak adalah rezeki, berarti Allah percaya menitipkan rezeki berupa anak pada mba....lagian toh kita nggak minta makan sama biaya sama orang kan?
    dibawa santai aja ya bumil...jangan stress...kasian si utun... :)
    salam kenal dari Semarang

    BalasHapus
  9. Aku dulu, malah sama orang terdekat sendiri, dari keluarga, hahaha. Secara I'am sama Shaki cuma beda 16 bulan pas. Kebayang nggak itu anak batita belom ada 1,5 tahun udah punya adek lagi? Yah cuma Alloh yang tahu rahasia-Nya. Kita udah usaha tapi diqodar cepet punya anak, masak mau marah-marah sama Alloh? Terus itu yg nyinyir, dapet apaan sih dari omongannya itu? Biarin aja, Mbak, yah. Tutup kuping aja kalo punya anak kecil, mah. Mesti ada aja yg ngomongin. :D

    BalasHapus
  10. iya suka bikin sebel juga krn ada yang nyinyir ya

    BalasHapus
  11. Aku pun hamil lagi pas anak pertama masih 3 bulan. Jarak usia mereka cuma setahun sebulan jadinya. Sekarang yang satu udah 5 tahun satunya 4 tahun. Sempet ada yang mencibir juga, bahkan saking malunya aku sampe nutupin kehamilan kedua ke org-org terdekat. Tapi sekarang malah bersyukur pas anak-anak udah umur segini, bener kata orang "Capeknya sekalian ya" Hehe.
    Sekarang malah temen-temen aku yang anaknya baru satu, lagi repot-repotnya ngurus anak kedua yang baru lahir. Hehe. Semua emang sudah ada ketentuannya ya Mak dari yang di atas. Kita tinggal menjalani dan mensyukuri aja. Semua ketentuan Allah pasti indah soalnya :) Semangat terus ya Mak Ratiihhh ^^

    BalasHapus
  12. Setujuuu...
    Ga enak ah kalau saling nge-judge. Mending saling mendukung sesama.

    BalasHapus
  13. Tabokin aja mulutnya Mak *kasarmoedeon
    Congratz ya Mak punya banyak anak. Semoga rejekinya makin nambah, surganya pun makin terbuka lebar :D

    BalasHapus
  14. Cuekin aja. Kasih senyum. Tuntutan orang mah gak ada habisnya..

    BalasHapus
  15. ya ampuun, masih ada juga org kurang kerjaan men judge org lain gitu ya mba... kalo buatku sih, seandainya temenku ada yg mw tiap tahun punya anak, ya itu hak dia loh... siapa aku gitu yg ikut campur ato smbarangan menjudge dia.. kalo dia memang mampu membiayai semua, mampu merawat semua, ya biar toh :D .. srg ga abis pikir ama org2 yg suka ngecampurin begini...mnding urus keluarganya sndri gitu.. -__-

    BalasHapus
  16. mungkin maksudnya baik dan perhatuan ya, tapi caranya gak enakin :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. atau saya yang terlalu baper kali yak? Hehehe...

      Hapus
  17. Kalo saya ni anak pertama usia nya 1 tahun 8 bulan .. Nah klo yg kedua 8 bulan.. Nah saya kmren cb kb suntik yg 3 bulan gk cocok gk keluar haid nya, trus sy gnti yg sebulan bdn tmbh gendut trus bdn suka sakit2../jd saya coba ni kb sendiri( kb kalender) nah skrg udh telat 10 hari.. Udh was2 bgt ni bun tkt hamil lagi.. Anak msh kecil bgt lagi.. Udh minum jamu pelancar haid sama sprit biar keluar haid nya tl belum juga...gmn ni bunda ad punya solusi

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau sudah kejadian bener hamil, ya mau nggak mau harus dilanjutkan kan, bun, kehamilannya, hehehe...ingat saja kalau itu rezeki dari Alloh dan kita dipercaya buat mengurusnya. tetap semangat, bunda. nanti klo dedek bayinya sudah lahir, ada baiknya dijaga dengan diajel atau menggunakan kondom dan tertib dengan kb kalendernya. hehehehe...itu sih yang sampai sekarang saya lakukan. Makasih sudah mampir, bunda.

      Hapus
  18. Duh kebayang sakit ati pas dibilang gitu ya Teh

    BalasHapus