Rabu, 16 Desember 2015

Alhamdulillah!! Air Akhirnya Ngocor Juga

 

"Alhamdulillah!!"

Itulah pekikan pertama saya begitu tukang bor sumur mencoba hasil karyanya ngebor sumur. Air dengan deras keluar dari pipa setelah mesin pompa dinyalakan. Meski belum jernih benar, air yang keluar dari sumur ini konsisten alirannya dan dinyalakan hingga berjam-jam pun airnya tetap keluar dengan deras yang sama. 

Ini adalah sumur keempat yang kami bor, setelah tiga lubang tidak menghasilkan air yang kami inginkan. Deras dan konsisten ngalirnya. Berbulan-bulan kami harus bersabar dengan air modal nyelang dari rumah kakak ipar, akhirnya kami bisa punya air dari sumur kami sendiri.
Perjuangan mendapatkan air ini tidak mudah. Tukang bor pertama yang kami panggil ke rumah, ternyata tidak mampu memberikan hasil maksimal atas pekerjaan yang dilakukannya. Selain karena kendala mesin yang sering ngadat, tenaga manusia yang digunakan untuk mengebor lubang sumur pun tidak maksimal. 1 laki-laki sepuh (sang bos), 1 laki-laki usia sekitar 40 tahunan dan 1 pemuda usia sekitar 26-an.

Baca: Terpaksa Bertahan Lebih Lama Tanpa Air

Dengan tenaga manusia yang terbatas ini, praktis pekerjaan ngebor pun menjadi cukup berat karena selama berhari-hari mereka bekerja, hasilnya sangat tidak memuaskan. Sang bos bor sumur ini menggaransi jika air tidak keluar, maka kami tidak perlu membayar apapun pada mereka. 

Tapi kenyataannya, kami tetap mengeluarkan uang. Alasan mesin rusak, si bos ini meminjam uang kepada kami. Dia juga berhutang pada warung dekat rumah untuk membeli bensin sebagai bahan bakar mesinnya. Karena selama berhari-hari belum juga menghasilkan air, ia pinjam lagi uang yang saya asumsikan untuk membayar honor 2 anak buahnya.

Belum lagi kami menyediakan snack dan kopi 2 kali sehari serta makan siang sekali dalam sehari. Itu juga tentu masuk hitungan kami karena budgetnya ternyata lumayan besar. Pernah ada keinginan menghentikan penyediaan snack dan kopi ini, tapi kok saya kasian. Well, ya sudah, saya niatkan sodaqoh saja. Semoga menjadi pahala. Hehehe...

Peralatan yang mereka miliki juga sangat sederhana. Hanya alat/mesin berbahan bakar bensin (entah apa namanya) yang digunakan untuk keperluan bor. Suaranya sangat berisik. Kami juga harus berusaha sendiri menyediakan air untuk kebutuhan ngebor sumur ini. Lah, bukannya kami sedang kesulitan air? Mereka tidak punya selang untuk nyedot air dari sumber air yang ada di lingkungan tempat tinggal kami, sehingga terpaksa saya harus alirkan air bersih dari keran rumah kakak ipar saya untuk keperluan ngebor ini.

Karena kesal dengan hasil kerja tukang bor pertama ini, saya akhirnya putuskan untuk mengambil jasa tukang bor lain. Atas saran bapak mertua, urusan ngebor airpun diserahkan pada tukang bor yang menurut bapak bagus.

Baca: Krisis Air dan Tips Menghadapinya


Dan benar saja. Dari peralatan yang tukang bor kedua ini bawa, saya tahu dia adalah penyedia jasa bor sumur air yang cukup profesional. Alat-alat yang dia bawa sampai satu bak mobil pikap kecil. Ada mesin penyedot air kotor, ada selang yang panjangnya bermeter-meter sebagai media untuk menyalurkan air dari sumber yang ada, misalnya selokan/kali/sungai, dan lainnya. (Saya ga tau banyak soal peralatan bor sumur air).

Dan yang lebih mengesankan adalah tenaga manusia yang digunakan. Terdiri atas empat pemuda dengan badan cukup berotot (mungkin hasil dari ngebor banyak sumur) dan satu orang bos yang tugasnya hanya sebagai supervisi dan finishing akhir, bukan sebagai orang yang juga ikut ngebor. Tidak seperti tim bor sumur yang pertama yang saya gunakan.

Saya tidak perlu menyediakan air lagi untuk kebutuhan ngebor sumur ini. Saya hanya cukup menyediakan kebutuhan pipa dan perintilan lainnya, seperti lem pipa, tawas, dan penyambung pipa bentuk L. 

Hasilnya? Pekerjaan ngebor hanya diselesaikan dalam waktu 1 hari. Berbeda dengan tim bor sumur pertama yang membutuhkan waktu berhari-hari. Air yang dihasilkan juga deras. Berbeda dengan tim bor sumur pertama yang semenit keluar, kemudian air habis, dan beberapa menit kemudian air baru keluar lagi. Deuh, kalau begitu kan sampai kapan bak rumah kami akan terisi penuh dengan air?

Nah, berdasarkan pengalaman itu, saya ingin berbagi tips memilih jasa bor sumur yang baik, jika ada di antara pembaca yang saat ini mungkin membutuhkan jasa tersebut.

Ada Harga, Ada Kualitas
Saya percaya dengan harga yang lebih tinggi berbanding lurus dengan kualitasnya (meski tidak selamanya demikian). Dalam kasus saya, tim bor sumur pertama hanya menarif Rp 1,8 juta untuk bor jet pump. Sementara tim bor sumur kedua menarif lebih dari Rp 2 juta. 

Tanyakan Peralatan yang Digunakan untuk Ngebor
Sebelum deal menggunakan jasa bor sumur, tanyakan dulu apa saja peralatan yang digunakan untuk ngebor. Semakin banyak peralatan yang ia sediakan, berarti semakin sedikit pula peran kita membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan ngebor. Dalam kasus saya, si penyedia jasa bor mengusahakan sendiri air yang digunakan selama proses ngebor, sehingga kita hanya perlu menunjukkan sumber air yang kira-kira bisa digunakan secara gratis untuk pekerjaan ini. Di lingkungan rumah kami ada kali yang airnya bisa digunakan untuk ngebor. Jarak antara kali dan rumah saya cukup jauh, sekitar 200 meter dan si penyedia jasa bor sumur kami ini punya selang sepanjang itu. Jika dibandingkan dengan tukang bor pertama, ini benar-benar meringankan kami.   

Jumlah Tenaga yang Dikerahkan
Tanyakan juga berapa tenaga manusia yang dikerahkan dalam satu tim untuk ngebor sumur. Tanyakan juga usia mereka, karena jika tenaga yang digunakan adalah para pemuda, yang logikanya tenaganya masih sangat kuat, maka pekerjaan ngebor akan semakin cepat terselesaikan. Tanyakan pula kira-kira berapa lama pekerjaan selesai dilakukan? Biasanya bagi penyedia jasa bor sumur air profesional, 1-2 hari pekerjaan mencari air bisa selesai.

Garansi
Penting juga menanyakan apakah ada garansi atas pekerjaan  yang mereka lakukan dan berapa lama jangka waktunya. Karena terkadang ketika pertama kali pompa dicoba, air biasanya akan deras alirannya, tetapi setelah disalurkan ke pipa-pipa yang mengarah ke seluruh keran di rumah, alirannya lambat laun mengecil. Jika ada garansi, maka kondisi itu bisa diperbaiki oleh si penyedia jasa tanpa perlu biaya tambahan.

Tawar Tarif
Tidak ada salahnya menawar dari tarif yang ditetapkan. Seperti pada kasus di rumah kami. Bapak mertua yang memang pandai menawar, akhirnya mendapat tarif yang Rp 300 ribu lebih murah dari tarif yang ditetapkan si penyedia jasa bor sumur air. Tentu uangnya bisa kita alihkan untuk membeli peralatan pipa, lem, dan perintilan lainnya. Jadi, jangan takut menawar ya. Kalau tidak bisa ditawar, ya nggak apa-apa. Yang penting dicoba dulu. Hehehe...

Tanyakan Testimoni
Untuk meyakinkan, kita bisa tanya testimoni pengguna jasa bor sumur. Kita bisa saja minta nomor telepon pengguna pada si penyedia jasa dan tanyakan bagaimana pendapat mereka tentang pekerjaan ngebor yang dilakukan.

Sungguh bersyukur akhirnya rumah kami kini "basah" dengan air. Meski airnya deras, saya harus berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan boros menggunakan air. Air termasuk sumber daya alam yang dijaga keberlangsungannya agar tetap dapat dirasakan hingga anak cucu kita nanti. 

Semoga peristiwa sumur kering tidak pernah lagi kami alami. Karena tidak punya air itu rasanya menyiksa dan tidak menyenangkan sama sekali. Huhuhu...

7 komentar:

  1. alhamdulillah sdh ada air ya mbak.. ternyata mahal juga ya tkg bor sumur..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, alhamdulillah, mak. Akhirnya ngocor juga air di rumah. Perjuangan cukup panjang, hehehe...

      Hapus
  2. segitu susahnya mencari air ya.. makanya aku srg marah kalo anakku main2 air saat mandi, ato lupa nutup keran, ato trlalu bnyk ngebuang airlah -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. dulu waktu nggak pernah berurusan sama susahnya cari air, saya termasuk yang boros, mak. apa-apa harus pake banyak air. kayak nggak puas gitu kalo pake cuman seencrit-encrit (halah, bahasa apa ini?)

      sekarang, setelah tau, saya jadi sadar, sulit dan butuh perjuangan sekali mendapatkan air. jadi memang harus hemat dan nggak boros. inget sama perjuangan cari air.

      btw, makasih udah mampir, mak....

      Hapus
  3. Kayak di rumah papaku. Udah berkali2 perasaan deh gali sumur, ga kelar2 juga. :(
    Itu bisa dipanggil ke Jakarta Timur ga, Mbak, jasa bor sumunya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ya? Perjuangan banget dapetin air. Mungkin bisa. Tapi entahlah, soalnya dia basisnya di tangerang (halah).

      Hapus
  4. Casinos in the UK - How to find good games - GrizzGo
    So, what do goyangfc.com we mean gri-go.com by “casinos in the ventureberg.com/ UK”? 바카라 to find a casino and live casino games on a mobile phone device in 2021.

    BalasHapus