Enam Perilaku Petugas Hotel yang Menyebalkan

Muka si resepsionis asem banget kayak gini.

Sebagai orang yang sering menginap di hotel (sombong, wkwkwkw), adakalanya saya menemukan perilaku petugas hotel yang semestinya tidak ia lakukan kepada tamunya. Biasanya perilaku ini terjadi di hotel-hotel tidak terkenal, yang masih mempekerjakan petugas non-muda. Hotel-hotel ini seperti tidak memiliki standar pelayanan kepada pelanggannya, sehingga petugas hotel bisa bertindak seenaknya kepada tamu yang menginap di hotel itu. Padahal tarif menginap per malamnya tergolong mahal lho.

Seperti saat saya menginap di salah satu hotel di kota yang terkenal dengan makanan khas Pempek-nya. Jika dilihat dari penampilan luarnya, hotel ini termasuk hotel tua. Per malam, hotel ini mematok tarif Rp 500.000 (corporate). Angka yang lumayan, menurut saya, mengingat dari penampilannya di luar, hotel ini sungguh tidak meyakinkan. 
 

Tapi, saya masih bersyukur saat masuk ke kamar, ruangannya sudah mengalami renovasi, sehingga fasilitas yang tersedia sangat memuaskan: kamar luas, kloset bersih, ac dingin, tv layar datar dengan beberapa channel luar negeri, kamar mandi bersih dan cukup luas, wifi gratis, dan lampu berfungsi dengan baik. Yang jadi kekurangan hanya pada kunci yang masih menggunakan kunci konvensional dan tidak otomatis menyalakan lampu, ac, dan tv. Konsekuensinya, setiap akan keluar kamar, saya harus mematikan ac, lampu, dan tv secara manual juga, karena bisa-bisa nyala terus selama saya meninggalkan kamar.

Yang paling menyebalkan saat menginap di hotel itu adalah sikap salah satu petugas hotel yang wajahnya sangat tidak nyaman dilihat: jutek dan menjawab pertanyaan saya dengan sambil lalu. Bahkan ketika saya bertanya, dia malah tanya balik. Duh, menyebalkan sekali!! Saya tamu lho, Mbak. Meski dibayari kantor, tapi saya bayar lho ke hotel tempat Mbak kerja!! 

Berdasarkan pengalaman itu, saya jadi ingat pengalaman-pengalaman saya saat menginap di hotel lain yang perilaku petugasnya bikin saya ngelus-ngelus dada. Berikut enam perilaku petugas hotel menyebalkan versi saya: 

Petugas Resepsionis Jutek
Ya, seperti cerita saya di atas. Duh, resepsionisnya lagi PMS kali ya? Beneran tanpa senyum dan cenderung jutek. Mending kalau cuman ga senyum dan ekspresi wajah datar kayak robot gitu. Tapi ini bener-bener jutek, mak, wajahnya. Kayaknya nggak dikasih training deh nih orang. Atau jadi pegawai di hotel itu karena unsur KKN deh kayaknya. Wkwkwkwk...Habisnya kok melayani tamu dengan muka asem kayak gitu sih? Resek!!

Petugas Room Service Memencet Bel Berulang-ulang
Masih di hotel yang sama seperti cerita di atas. Pagi hari saat saya tengah asik-asiknya mandi, ada bel bunyi. Awalnya saya cuekin, karena saya pikir, ntar juga nyerah sendiri nggak bakal ngebel lagi. Etapi, ini ngebel terus berkali-kali. Masya Alloh!! Emang ada hal urgen apa sih sampe harus berkali-kali ngebel? Dengan buru-buru, akhirnya saya lari ke depan pintu kamar, intip dari lubang pintu (ternyata perempuan muda dengan seragam putih-hitam), saya tanya, "Siapa?" Di seberang pintu menjawab, "Kamarnya mau dibersihkan, Bu?" Hadoooh, nanti aja keles. "Nanti aja, mbak, jam 9 saya keluar!" teriak saya dari dalam kamar.

Menurut saya, kalau yang di dalam kamar nggak ngerespons ya tinggalkan saja dulu. Setengah jam kemudian baru balik lagi, kek.

Tidak Melayani Pemesanan Taksi
Ini juga masih terjadi di hotel yang sama. Saat akan keluar untuk membeli oleh-oleh, saya minta tolong resepsionis jutek tadi untuk memesankan taksi. Bukannya bilang, "Baik, Bu." dia malah bertanya balik, "Ibu mau ke mana?" Lah, capek deh. Karena saya tidak menjawab, si resepsionis ini bilang, "Kami punya taksi hotel yang bisa disewa per jam. Per jamnya Rp 60.000 minimal order 2 jam. Sudah termasuk sopir."

Idih, saya maunya taksi, gimana sih?

Lalu, seorang bell boy menghampiri kami, dan dia bilang, "Butuh taksi? Saya hafal nomor telepon taksi blue bird. Bisa ditelepon," katanya secara tidak langsung meminta kami menelepon sendiri taksinya.

Masya Alloh. Beginikah layanan hotel seharga Rp 500.000 semalam? 

Membersihkan Kamar Seenaknya
Kalau kasus ini tidak terjadi di hotel yang saya ceritakan di atas, kok. Kamar saya dibersihkan dengan baik. Tapi, saya pernah menemui kamar hotel yang asal-asalan dibersihkan. Bahkan saya tidak dapat 2 botol air putih yang biasanya selalu diberikan gratis setiap harinya oleh pihak hotel. Saya telepon room service nggak diangkat-angkat juga telepon. Ah, sebel!

Telepon Tidak Diangkat
Seperti cerita di atas, saya coba telepon meminta layanan kamar, kok teleponnya nggak diangkat-angkat ya? Saya berkali-kali lho teleponnya, karena saya pikir, mungkin saat itu petugasnya sedang sibuk semua. Tapi berkali-kali juga telepon saya tidak diangkat. Akhirnya saya harus telepon resepsionis untuk menghubungkan saya dengan bagian yang tepat untuk melayani keluhan saya.
 
Lambat Mengisi Ulang Buffet Sarapan  
BT nggak sih saat mau sarapan, eh, ternyata banyak wadah makanan yang kosong/habis, tapi tidak segera diisi ulang oleh petugasnya. Saya jadi harus nunggu dulu atau mengambil makanan lain dulu. Mending kalau nunggunya sebentar, ini sampai berkali-kali dilihat, kok belum diisi juga sih? Yah, terpaksa makan roti dulu deh...

Sayah ini jadi manusia sukanya mengeluh saja ya? Hehehe...Mbok ya sabarnya dibanyakin lagi gitu lho...Ahahahaha...

Tapi yang namanya bisnis yang bergerak di bidang jasa, pelayanan adalah hal utama kan ya? Jika nggak mau kehilangan konsumennya, sudah seharusnya menempatkan pelayanan prima sebagai motto. (Halah, sok-sok-an jadi pengamat...hehehe).